Apakah seseorang muncul di benakmu saat memikirkan pertanyaan tersebut? Sudah berkencan dengan si dia selama beberapa waktu? Artikel ini mungkin cocok untuk kamu. Banyak orang yang berpacaran menjadikan hubungannya sebagai batu loncatan penting dalam pikirannya. Saya menulis artikel ini dengan harapan dapat memberimu gambaran yang lebih baik apakah kamu dan hubunganmu dengan teman kencanmu sudah berjalan ke arah yang benar dan siap untuk langkah selanjutnya.
Apa bedanya?
Tiap orang dapat mendefinisikan kencan dan jalinan hubungan secara berbeda. Beberapa orang berpikir bahwa keduanya memiliki arti yang sama, sementara beberapa mungkin berpendapat bahwa kedua hal tersebut adalah tahapan yang sangat berbeda.
Dan dengan munculnya keterbukaan terhadap open relationship, perbedaannya bukan lagi hanya tentang apakah kamu hanya berhubungan seks secara eksklusif dengan pasanganmu. Pada titik tertentu, mengklarifikasikan definisi dari sebuah hubungan dengan teman kencan/calon pasanganmu adalah hal yang penting. Terlepas dari itu, secara umum perbedaan antara menjadi sepasang kekasih dan kencan berbeda pada tingkat komitmennya. Jika sekarang kalian berdua adalah sepasang kekasih, kalian akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama, dan kalian akan mulai menjalani kehidupan dengan memikirkan satu sama lain.
Saya ingin menyoroti bahwa suatu hubungan seharusnya tercermin dari kesamaan cara berpikir satu sama lain. Jika kamu menganggap bahwa kamu sedang berada dalam sebuah hubungan dengan seseorang tetapi dia tidak berpikir demikian, maka kalian tidak sedang menjalin hubungan.
Kamu mungkin berpikir hal ini terlalu jelas untuk ditebak. Namun sayangnya, berdasarkan pengalaman, sering kali saya melihat pria gay di sini yang terlalu cepat bertindak seolah-olah mereka sudah menjalin hubungan padahal sebenarnya mereka baru saja mulai berkencan.
Saya menduga fenomena ini terjadi karena lingkungan Asia yang relatif tertutup. Saya pikir lingkungan yang tidak bersahabat dengan LGBT ini menciptakan ketakutan bahwa mereka tidak akan pernah menemukan cinta sejati, dan membuat mereka terlalu bersemangat untuk terjun terlalu cepat dan terlalu dalam ketika mereka bertemu dengan calon pasangan. Keterikatan yang didasarkan perasaan putus asa ini menciptakan harapan yang tidak seimbang dan tuntutan emosional yang menyebabkan kebalikan dari apa yang mereka inginkan untuk terjadi; kencan yang tidak berkembang menjadi sebuah hubungan jangka panjang yang lebih berarti dan kehancuran hubungan itu sendiri.
Kapan harus menjadi lebih serius?
Ada 3 aspek yang perlu dipertimbangkan ketika kamu berpikir untuk menjadikan hubungan kencanmu jadi lebih serius: Hubunganmmu, dirimu sendiri, dan diri pasanganmu. Paragraf sebelumnya hanya menyinggung contoh ketika ketiga aspek tersebut belum mencapai tahapan tersebut.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat kamu perhatikan untuk membantu kamu menilai hubunganmu dari berbagai aspek.
Dari segi hubungan, sudah seberapa dekat hubunganmu dengan teman kencanmu?
Agar hubunganmu siap untuk maju ke tahap selanjutnya, kamu harus merasa nyaman menjadi dirimu sendiri ketika berada di dekat satu sama lain. Hubungan terbaik sering kali terasa seperti hubungan persahabatan. Kalian berdua juga harus cukup terlibat dalam kehidupan satu sama lain.
Apakah kalian saling mengenal teman dan keluarga satu sama lain? Atau seperti apa rutinitas satu sama lain? Pengetahuan mendasar tentang satu sama lain tidak hanya menegaskan perasaanmu, tetapi juga membuat proses integrasi jauh lebih lancar.
Dari dirimu sendiri, apakah kamu sudah siap untuk menjalin suatu hubungan?
Banyak pria gay, terutama di Asia, terburu-buru menjalin hubungan hanya demi memiliki sebuah hubungan. Mereka merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri dan takut merasa kesepian, sehingga mereka langsung mengambil opsi pertama yang layak begitu mereka menemukannya. Kamu hanya akan merasakan patah hati jika kamu melakukan hal tersebut. Untuk berada dalam sebuah hubungan yang sehat, kamu harus merasa bahagia dengan dirimu sendiri terlebih dahulu. Seperti yang dikatakan RuPaul, “Jika kamu tidak bisa mencintai dirimu sendiri, bagaimana kamu dapat mencintai orang lain?”.
Daripada sibuk mencari Prince Charming, berusahalah untuk menjadi seseorang yang diinginkan sang pangeran. Kamu juga harus berada pada titik yang baik dalam hidupmu di mana kamu dapat menjalani hubungan dengan nyaman. Hal ini berarti kamu perlu memiliki kemandirian, waktu dan usaha untuk menjalin sebuah hubungan.
Terakhir, untuk mengetahui apakah pasanganmu siap untuk menjalin hubungan, cara terbaik adalah dengan berbicara langsung dengannya. Dengarkan bagaimana pendapatnya tentang kriteria yang telah disebutkan di atas. Komunikasi adalah kunci.
Jika setelah membaca ini kalian memutuskan bahwa kalian belum siap, jangan merasa sedih.
Berbanggalah karena kalian cukup sadar diri untuk membuat keputusan tersebut. Mungkin hubunganmu membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha, atau mungkin pria itu memang bukan untukmu. Kamu harus mencari tahu apa permasalahnya, dan bertindak dari sana. Artikel ini juga bukan kitab serba manjur untuk menjalani hubungan yang berkomitmen.
Sebuah hubungan juga bisa berakhir meski kalian memiliki awalan yang baik. Tidak apa-apa. Begitulah cara kalian tumbuh dan belajar. Nikmati perjalanannya. Mungkin saja ketika kamu akhirnya siap, suatu kesempatan akan datang padamu tanpa disadari.