Apakah Sudah Waktunya Untuk Putus Dengan Si Dia?

Written by:

Winston Lam

Winston Lam

Winston is a psychologist who is passionate about the underlying mechanisms that influence social interactions, human behaviour, and self improvement.

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on linkedin
Share on telegram

ADVERTISMENT

Mengakhiri sebuah hubungan memang tidak pernah mudah, tetapi terkadang memang itulah pilihan yang terbaik untuk dilakukan.

Tapi bagaimana kamu tahu kapan waktunya untuk putus?

Model Investasi Rusbult mungkin bisa menjawabnya. Teori yang didukung secara empiris ini menyatakan bahwa ada 3 faktor yang secara bersamaan menentukan tingkat komitmen suatu hubungan: Tingkat kepuasan, Perbandingan dengan alternatif lain, dan Faktor investasi.

Mari kita lihat masing-masing faktor:

Tingkat kepuasan
Sederhananya tingkat kepuasan adalah keseimbangan emosi positif dan emosi negatif. Jika kamu
lebih sering merasa bahagia dan lebih intens daripada perasaan sedih atau marah ketika berada dalam hubungan tersebut,
maka kamu cenderung puas dengan hubunganmu dan ingin tetap melanjutkan hubungan tersebut.

Hal Ini juga mengacu pada hubungan timbal balik. Jika persahabatan dan dukungan emosional yang kamu dapatkan dari pasanganmu
sepadan dengan konflik yang kamu jalani dengannya, maka kamu akan merasa lebih bahagia dengan hubunganmu.

Perbandingan dengan alternatif lain
Seberapa baik alternatif yang kita miliki? Itulah pertanyaan yang sering kita tanyakan pada diri sendiri, baik diakui atau tidak. Semakin
baik alternatif yang kamu miliki, semakin kecil komitmen yang akan kamu berikan.

Jika kamu sangat menyukai pasanganmu sehingga kamu merasa sama sekali tidak ada alternatif lain yang dapat kamu pertimbangkan, maka itu adalah hal yang bagus untuk kamu. Tentu saja kamu masih melakukan perbandingan, hanya saja dalam kasus ini alternatif lain dinilai lebih negatif. Alternatif yang dibicarakan ini juga termasuk opsi menjadi lajang.

Namun, beberapa pria gay di Asia mungkin bias terhadap alternatif lain tersebut meskipun mereka tidak puas dengan hubungan mereka, karena mereka takut untuk melajang, dan bahaya yang mungkin mereka timbulkan pada diri mereka sendiri dan orang yang mereka tinggalkan. Jangan sampai kamu menerima kurang dari apa yang pantas kamu dapatkan hanya karena rasa takut dan ketidakpastian.

Investasi
Faktor terpenting adalah upaya yang telah kamu investasikan dalam hubunganmu. Hal ini termasuk
hal-hal yang kamu berikan secara langsung ke dalam hubunganmu, seperti uang dan waktu, dan juga
hal-hal yang dibawa oleh hubunganmu kepadamu, seperti teman-teman baru dan kenangan.

Faktor ini adalah penentu terkuat untuk sebuah komitmen. Inilah sebabnya mengapa semakin lama kamu menjalin hubungan bersama pasanganmu, kamu cenderung merasa lebih berkomitmen.

Kamu telah menghabiskan lebih banyak waktu dan mendapatkan lebih banyak pengalaman ketika bersama dengannya. Kapan pun kamu mempertanyakan hubunganmu, mungkin setelah kamu bertengkar atau ketika kamu merasa ada sesuatu yang hilang, cobalah untuk memikirkan 3 faktor ini secara objektif.

Tuliskan masing-masinng kebaikan dan keburukan dalam hubungan kalian jika kamu bisa. Dan jika kamu memutuskan bahwa hubunganmu telah berada di ujung tanduk, tidak apa-apa. Bukan berarti kamu gagal sebagai pasangan, atau semua usahamu sia-sia.

Terkadang suatu hubungan tidak dapat bertahan lama, tapi hal itu tidak berarti membuatnya kurang bermakna. Dan kamu pasti akan menjadi orang yang lebih baik, dengan pengalaman baru untuk dipelajari, dan siap untuk hubungan selanjutnya.