Yang perlu kamu ketahui tentang Covid dan PrEP

Written by:

PULSE Clinic

PULSE Clinic

Established in Bangkok, PULSE Clinic is a gay-owned private clinic whose mission is to promote and provide excellence in standards of care and education in sexual wellbeing, HIV and related infections, and to actively engage in the formulation of public health policy and research, with the aim of reducing HIV disease burden worldwide.

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on linkedin
Share on telegram

ADVERTISMENT

Bagaimana pandemi COVID-19 mempengaruhi penggunaan PrEP? Kami menjawab beberapa pertanyaan penting kamu seputar PrEP dan COVID-19 dibawah ini:

T: Dapatkah PrEP mencegah atau mengobati COVID-19?

J: Tidak . PrEP hanya dapat digunakan untuk mencegah HIV, dan PrEP tidak dapat digunakan untuk mencegah COVID-19. Jangan menambah dosis PrEP kamu untuk mencegah COVID-19. PrEP juga tidak dapat digunakan untuk mengobati COVID-19. Jangan membagikan PrEP kamu dengan siapa pun untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Tidak ada bukti yang mendukung bahwa orang yang HIV-negatif dapat memakai anti-retroviral untuk mencegah infeksi selain HIV. PrEP terbukti dan direkomendasikan untuk mencegah infeksi HIV. PrEP harus digunakan sesuai petunjuk dokter dan saat ini tidak ada bukti bahwa PrEP efektif melawan COVID-19.

Q: Can I stock up my PrEP or HIV medications during lockdown?

J: Ya, kamu bisa. Kunjungi klinik terdekat kamu atau di mana pun kamu akses layanan PrEP kamu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

T: Dapatkah saya berhenti sementara atau menghentikan seluruh pemakaian PrEP saya selama masa lockdown?

J: Ya, kamu bisa jika kamu sama sekali tidak melakukan hubungan seksual. Namun, sebelum berhenti, bila kamu cis laki-laki, kamu harus terus mengonsumsi PrEP selama dua hari setelah hubungan seksual yang terakhir. Kamu juga dapat memilih untuk melanjutkan PrEP selama 28 hari setelah hubungan seksual yang terakhir. Jika kamu menggunakan PrEP untuk perlindungan vagina atau frontal, kamu harus minum PrEP selama tujuh hari setelah hubungan seksual yang terakhir sebelum kamu bisa berhenti.

T: Dapatkah saya mengubah dosis harian PrEP menjadi dosis PrEP sesuai kebutuhan?

J: Ya, kamu bisa. Hanya jika PrEP yang kamu gunakan adalah jenis TDF/ FTC (Tenofovir Disoproxil Fumarat/ Emtricitabine, yang tersedia dalam banyak merek seperti TRUVADA, TENO-EM, dan PrEP lain yang dibuat di India; seperti Ricovir-Em, Renvir-Em, Tavin-Em). Hanya cis laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) yang dapat beralih ke PrEP sesuai kebutuhan. PrEP jenis baru atau Descovy (TAF / FTC, Tenofovir Alafenamide (TAF) 25 mg + emtricitabine (FTC) 200 mg) tidak dapat digunakan sesuai kebutuhan.

T: Bagaimana cara mengonsumsi PrEP sesuai kebutuhan?

J: Dua sampai 24 jam sebelum berhubungan seksual, minum dua pil. Kira-kira 24 jam setelah berhubungan seksual, minum satu pil. 24 jam kemudian, minum satu pil lagi.

T: Bagaimana cara memulai PrEP dari awal?

J: Jika kamu tidak berhubungan seksual selama kamu berhenti menggunakan PrEP, kamu bisa mulai menggunakan PrEP kembali seperti biasa. Tetapi, bila kamu berhubungan seksual, lakukan tes HIV sebelum mulai menggunakan PrEP kembali. Jika kamu adalah cis laki-laki, kamu harus minum dosis ganda setidaknya dua jam sebelum berhubungan seksual. Kemudian lanjutkan dengan dosis harian atau dosis sesuai kebutuhan (2-1-1). Selain cis laki-laki (perempuan, transgender), minum dosis harian selama tujuh hari sebelum berhubungan seksual untuk perlindungan vagina atau frontal.

Artikel ini adalah kontribusi dari PULSE Clinic, jaringan perawatan kesehatan seksual terkemuka di Asia.