Kasus Sifilis Meningkat pada Pria Gay. Ini yang perlu kamu ketahui!

Written by:

Yen Feng

Yen Feng

Yen is a freelance editor and yoga instructor at @yen.yoga on Instagram/TikTok and @yenyogasg on Telegram.

Share:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on linkedin
Share on telegram

ADVERTISMENT

Dianggap sebagai salah satu penyakit menular seksual yang paling umum, sifilis perlahan-lahan mengalami peningkatan di antara pria gay dalam beberapa tahun terakhir.

Di Amerika Serikat, sejak tahun 2015, sebagian besar kasus sifilis primer dan sekunder didiagnosis pada pria yang berhubungan seks dengan pria lain. Tren yang sama juga terjadi di Inggris, di mana kasus sifilis meningkat sebanyak 40% di antara pria gay dan bi dalam lima tahun terakhir.

Meskipun tren ini sedang muncul kembali secara global, saat ini tidak banyak orang yang tahu persis apa yang harus diwaspadai. Berikut adalah serba-serbi tentang IMS tersebut dan tindakan apa yang dapat kamu lakukan.

Apa itu sifilis?

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi beberapa tahap (primer, sekunder, laten, dan tersier), dan terdapat tanda dan gejala yang berbeda pada tiap tahapnya.

Bagaimana penyebarannya?

Kamu bisa tertular sifilis melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama hubungan seks vaginal, anal, atau pun oral. Biasanya luka ini dapat ditemukan di daerah sekitaran penis, anus atau rektum, di bibir, atau di mulut.

Seperti apa bentuk sifilis?

Seseorang dengan sifilis primer umumnya mengalami luka atau beberapa luka di tempat awal infeksi, biasanya di sekitar alat kelamin. Luka ini biasanya (tetapi tidak selalu) keras, bulat, dan tidak terasa nyeri.

Gejala sifilis sekunder dapat termasuk ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, dan demam. Tanda dan gejala sifilis primer dan sekunder biasanya lumayan ringan. Tidak ada tanda atau gejala selama tahapan laten, tetapi pada tahap tersier, kamu mungkin mengalami masalah kesehatan yang parah, yang memengaruhi kinerja jantung, otak, dan organ tubuh lainnya.

Bagaimana cara menghindari infeksinya?

Cara paling manjur adalah dengan tidak berhubungan seks – tetapi jika kamu aktif secara seksual, kamu bisa memakai kondom. Kondom mencegah penularan sifilis dengan mencegah kontak dengan luka. Tetapi karena luka juga bisa berada di area yang tidak dilindungi kondom, kamu perlu ekstra hati-hati karena kontak dengan luka ini juga dapat menularkan sifilis.

Bagaimana saya tahu jika saya tertular sifilis?

Ambil tes darah. Kebanyakan dokter akan mendiagnosis kondisimu dengan menguji cairan dari luka yang ada.

Apakah sifilis disembuhkan?

Ya! Kamu bisa sembuh dengan antibiotik yang tepat – meskipun, kerusakan apa pun yang telah terjadi akibat infeksi mungkin tidak dapat disembuhkan.

Same Author

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Newsletter

No spam, notifications only about new articles.