Sering kali saya kedatangan ibu yang membawa putra mereka yang gay kepada saya, meminta saya untuk mengubah anak mereka. Sejujurnya, saya berharap putra mereka dapat memberi tahu ibu mereka: “Bu, satu-satunya orang di sini yang perlu berubah adalah Ibu”.
(Tentu saja, saya tidak pernah mengatakan hal ini dengan lantang, hanya dalam pikiran saya.)
Memahami seksualitas
The American Psychological Association mendefinisikan orientasi seksual sebagai ketertarikan emosional, romantis, atau pun seksual pada pria, wanita, atau keduanya. Namun, orientasi seksual berbeda dengan perilaku seksual. Orientasi seksual adalah sebuah daya tarik bawaan. Seksualitas adalah serangkaian daya tarik dan perilaku. Beberapa orang mungkin memberikan label pada dirinya sendiri, sementara yang lain mungkin tidak.
Mengenai orientasi seksual, bukti menunjukkan bahwa kecenderungannya mulai muncul di pertengahan masa kanak-kanak dan di awal masa remaja. Orientasi tersebut akan menentukan ketertarikan mereka, tetapi bukan berarti bahwa orang tersebut akan mengekspresikan orientasi seksualnya dalam perilaku sehari-hari. Perilaku dapat sangat dipengaruhi oleh tekanan dari keluarga, hubungan, atau pun masyarakat umum.
Dengan kata lain, mungkin saja seseorang tertarik pada orang dengan jenis kelamin yang sama tanpa melakukan tindakan apa pun. Beginilah cara beberapa orang menjalani kehidupan heteroseksualnya secara penuh selama beberapa dekade sebelum akhirnya mereka membuka diri untuk berhubungan homoseksual setelah anak-anak mereka akhirnya meninggalkan rumah untuk kuliah.
Berubah atau tetap bertahan
Pada tahun 1973, The Board of Trustees for the American Psychiatric Association memilih untuk menghapus homoseksualitas dari buku pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) maka dengan demikian secara resmi mendeklasifikasi homoseksualitas sebagai penyakit mental.
Sekelompok pemimpin agama yang cukup besar, serta sejumlah ahli kesehatan mental, menganjurkan bahwa terapi konversi dapat mengubah orientasi seksual seseorang dari homoseksual menjadi heteroseksual. The National Association for Research and Therapy of Homosexuality juga menegaskan bahwa homoseksualitas dapat ditangani dengan mengatasi perasaan homoseksual yang tidak diinginkan.
Tetapi terapi konversi tidak akan berhasil karena beberapa alasan, yaitu:
Kurangnya bukti
Tidak ada studi ilmiah yang kredibel yang pernah mendukung klaim terapis konversi benar-benar berhasil mengubah orientasi seksual seseorang. Sebuah laporan pada tahun 2009oleh American Psychological Association Task Force1 menemukan bahwa “hasil penelitian yang valid secara ilmiah menunjukkan bahwa kecil kemungkinannya individu akan dapat mengurangi ketertarikan sesama jenis atau meningkatkan ketertarikan seksual ke lain jenis melalui [upaya perubahan orientasi seksual] [sexual orientation change efforts].”
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak mantan pemimpin gay telah menyatakan bahwa terapi konversi tidak efektif dan tidak pernah efektif sebelumnya.
Terapi ini bisa berbahaya dengan memperkuat stereotip.
Sikap negatif tentang homoseksualitas berkontribusi pada diskriminasi. Penelitian tentang masalah penerimaan keluarga terhadap remaja LGBTQ yang dilakukan di San Francisco State University menemukan bahwa dibandingkan dengan remaja LGBTQ yang tidak mengalami penolakan atau hanya sedikit mengalami penolakan oleh orang tua dan pengasuhnya karena identitas gay atau transgender mereka, LGBTQ muda yang mengalami penolakan yang berat akan:
a. 8 kali lebih mungkin untuk bunuh diri
b. 6 kali lebih banyak melaporkan tingkat depresi yang tinggi
c. Lebih dari 3 kali lebih memungkinkan untuk menggunakan obat-obatan terlarang
d. Lebih dari 3 kali lebih berisiko terhadap HIV dan IMS
Terapi konversi memperkuat rasa malu dan stigma yang sudah dialami oleh banyak remaja LGBTQ. Orang tua yang mencoba mengubah orientasi seksual atau identitas gender anaknya menanamkan perasaan penolakan dan risiko keluarga, yang dapat merusak hubungan orang tua dan anak secara serius.
Sebuah studi tahun 2018 oleh The Family Acceptance Project3 menemukan bahwa:
a. Tingkat percobaan bunuh diri oleh remaja LGBT yang orang tuanya pernah mencoba untuk mengubah orientasi seksual mereka lebih dari dua kali lipat (48%) dari anak muda LGBT yang melaporkan mereka tidak ada pengalaman konversi (22%).
b. Upaya bunuh diri hampir tiga kali lipat bagi remaja LGBT yang melaporkan upaya untuk engubah orientasi seksual mereka baik di rumah dan di luar rumah (63%).
c. Tingkat depresi yang tinggi meningkat lebih dari dua kali lipat (33%) untuk remaja LGBT yang orang tuanya mencoba untuk mengubah orientasi seksual mereka dibandingkan dengan mereka yang melaporkan tidak pernah mengalami terapi konversi (16%), dan lebih dari tiga kali lipat (52%) untuk remaja LGBT yang melaporkan adanya upaya untuk mengubah orientasi seksual mereka baik upaya berbasis rumah maupun di luar rumah.
d. Pengalaman perubahan orientasi seksual selama masa remaja oleh kedua orang tua / pengasuh dan secara eksternal oleh terapis dan pemimpin agama dikaitkan dengan status sosial ekonomi anak muda yang lebih rendah, tingkat pendidikan yang lebih rendah, dan jumlah pendapatan mingguan yang lebih rendah.
Menerima dirimu sendiri
Bagi sebagian orang, menerima homoseksualitas lebih mudah dibanding yang lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seseorang memiliki pengalaman positif atau negatif. Rasa takut akan penolakan keluarga, diskriminasi, atau diekspos dapat menambah stres pada situasi yang sudah sulit. Penerimaan adalah langkah psikologis yang penting, dan merupakan proses yang terus berjalan.
Bagaimana kita bisa membuat orang lain menerima kita jika kita tidak bisa menerima diri kita sendiri? Banyak sekali langkah penerimaan untuk bisa hidup sehat sebagai pria homoseksual. Dimulai dengan menerima diri Anda sendiri, lalu keluarga Anda, kemudian teman dekat, lalu di tempat kerja, dan kemudian di seluruh dunia.
Mungkin Anda tidak memiliki kendali atas berapa hal tersebut. Tetapi Anda memiliki kendali atas hidup Anda sendiri.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendiri dan Anda memiliki tempat untuk meminta bantuan. Jika Anda ingin berbicara dan bercerita dengan saya, saya dapat dihubungi di askdrlove@asia.gay.